Sekilas penampilan mereka nampak
selaras menyesuaikan perkembangan zamannya. Rambut tersisir rapi ke sebelah
sisi, gaya rambut depan agak diperpanjang ketimbang rambut belakang yang
sedikit pendek dan rapih. Ada yang merajah tubuhnya dengan motif penuh misteri,
motif tengkorak bercorak bunga, dan kalimat-kalimat ambigu dibagian tertentu
dalam tubuhnya, semisal, "Fallin from grace under the big bright faded
blue sky," yang ditulis dengan tipografi atau jenis huruf aksara
bersambung semacam Bickham Script Pro Semi Bold.
Di pertunjukan atau acara musik mereka
selalu terlihat akrab dengan penggemarnya yang kebanyakan lawan jenis. Dengan
sepatu ramping, t-shirt, kemeja, dan celana kesayangan juga disesuaikan dengan
lekuk tubuh. Mereka rata-rata merawat tubuhnya sehingga lebih atletis dan enak
dilihat secara kasat mata. Tak heran pendengar musik yang menamakan dirinya
kaum underground mencibir eksistensi mereka ditengah gelora suara anti
kemapanan dan gaya hidup anti kapitalis. Mereka menyeragamkan dan menyebutnya
sebagai kaum emo, yang menurut persepsi mereka kadang berotot, harum, tapi
membius dengan pesan lirik sentimentil. Begitu juga dengan kaum Kartininya yang
dianggap hanya mementingkan unsur fashion yang pekat dengan ragam hidup
konsumeristis saja tanpa ada kontribusi terhadap perkembangan komunitas dan
sekeliling pada umumnya.
Genre emo sendiri merupakan salah satu
bentuk ekspresi lain dari musik rock yang dikarakterkan dengan musikalitas yang
melodius dan sangat ekspresif, terkadang berupa pesan-pesan curahan hati. Dirunut dari muasalnya genre ini berasal dari
pergerakan hardcore punk di Washington DC, Amerika Serikat. Secara gramatikal
atau kaidah kebahasaan emo merupakan singkatan dari emotional hardcore
atau dikenal juga emocore yang dipelopori oleh kelompok musik seperti
Rites os Spring dan Embrace.
Perkembangan
kontemporer genre ini digaungkan oleh band punk dari Amerika, dimana arti dan
makna dari emo itu sendiri selalu berubah-ubah, tergantung latar belakang dari
seniman dan kelompok musik itu. Bisa dicampurkan dengan unsur punk sehingga
menghasilkan band emo punk yang politis namun sangat prosaik penuh dengan
gugatan politis yang sastrawi tanpa perlu rambut mohawk seperti punkers pada
umumnya. Atau menjelma dengan sentuhan pop punk dan
indie rock yang menghasilkan kelompok musik seperti Jawbreaker, dan Sunny day
Real Estate pada era 90-an. Di pertengahan era dekade ini sejumlah aksi band
emo mengemuka dari wilayah sekitar Barat Tengah Amerika begitu juga dengan
perusahaan rekaman bergaya indie.
Sekitar era tahun 2000-an genre emo
dengan jenis lainnya seperti emo punk, pop punk, atau indie rock semakin
dikenal dengan kehadiran peraih platinum seperti kelompok kenamaan Jimmy Eat
World dan Dashboard Confessional yang juga melahirkan bentuk kreatifitas baru
dengan adanya subgenre seperti screamo dengan vocal penuh dengan emosi
dan teriakan menjadi lebih mantap.
Tahun-tahun kemudian terminologi emo
dengan subgenrenya seperti emo punk atau
screamo ditempelkan oleh kritikus, pemerhati musik, dan jurnalis keberagam
musisi termasuk peraih multiplatinum seperti Fall Out Boy, My Chemical Romance,
Coheed and Cambria, atau Panic at the Disco.
Kehadiran musik emo seringkali
digeneralisasikan untuk menandai hubungan tertentu antara pengemar dan
musisinya, dan sering dikaitkan dengan unsur seperti fashion, kultur, dan tata
nilai perilaku tertentu.
Komentar
Posting Komentar