Sosialisasi adalah salah satu cara
mempelajari budaya dan cara hidup satu atau lebih sistem sosial. Elkin
mengindikasikan proses sosialisasi alami sebagai sosialisasi termasuk pembelajaran dan pendalaman dari pola-pola,
nilai-nilai, dan perasaan. Proses sosialisasi pada kasus seorang anak, dia pada
idealnya tidak hanya tahu apa yang diharapkan dirinya dan berperilaku sesuai
yang dinginkannya; dia juga tahu hal tersebut adalah jalan yang ditawarkan
untuk dia berpikir dan berperilaku. Lebih lanjut Elkin menerangkan istilah
sosialisasi dengan sendirinya menunjukan kepada jalan cara pembelajaran dari
berbagai hal yang dibangun dan kelompok yang berlanjut seperti seorang imigran
bersosialisasi kedalam kehidupan konteks sosial budaya negara barunya;
kehidupan angkatan bersenjata dengan aturan abdi negaranya atau seperti agen
asuransi ke dalam pola-pola manajerial perusahaan dan pekerjaanya.
Di skala yang lebih terbatas proses penyesuaian murid ke sekolah dan
ruangan kelas mengambarkan adanya proses sosialisasi. Anak muda memasuki
sekolah pada hari pertamanya secara emosi merasa terganggu dan tidak aman. Pada
peserta didik tingkat kanak-kanak kemungkinan dia menangis, apabila ikut peran
serta dalam hal tertentu akan menjadi lebih agresif. Setiap peserta didik
mempunyai kemampuan dalam perannya terhadap atau apa yang diharapkan darinya
bagi diri sendiri atau lingkungannya tersebut. Peserta didik harus berbagi jati
dirinya dengan orang lain. Berangsur-angsur akan dihadapkan pada proses belajar
apa yang diharapkan dari dirinya dalam perannya sebagai murid dibandingkan
peranannya sebagai anak. Ketika proses komunikasi dialogis dua arah positif
maka otomatis dia dapat diterima dalam sebuah kelompok, mendapatkan teman, dan
mulai belajar kawan-kawan sebayanya. Proses sosialisasi tersebut telah dimulai.
Bonner menyatakan peranan pengembangan adalah tanda manusia sebagai mahluk
sosial yang dapat bersosialisasi ketika berhasil mengambil peranan atau tugas dari orang lain atau kelompoknya.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa sejak pola-pola satu individu-individu harus
mengambil peranan memainkan orang lain, peranan perilaku memberikan seseorang
kesempatan untuk menerima dan diterima oleh yang lainnya. Peranan perilaku
hanya dapat dilakukan dalam sebuah kelompok. Kelompok menghadirkan berbagai
macam situasi dimana tiap orang dapat menampilkan keterampilannya, melatih
leterampilannya, dan mulai mengenali apapun jasa seseorang yang mungkin dia
miliki dan kelompok bermaksud untuk mengenal dan menghargai. Keharmonisan
kelompok tergantung kepada tindakan yang baikukuran/tindakan yang baik dan
maksud-maksud dari setiap individu untuk memainkan peranannya dengan cara
tertentu yang dapat diterima oleh individu lainnya untuk memainkan peranannya
secara sukses.
Variasi dalam sosialisasi
Proses sosialisasi dapat diasumsikan
sebagai rangkaian kesatuan atau kontinuitas. Dalam satu perbedaan yang
mencolok seseorang mungkin dapat secara baik menyesuaikan dan bersosialisasi
bahwa dia tidak ditantang oleh perkembangan hubungan yang baru serta
masalah-masalah dan mungkin penderitaan dari kejemuan akan kehadirannya. Dia
bahkan mungkin dapat didukung oleh seseorang dan keterlibatannya dengan mereka.
Hidup mungkin seimbang tapi hanya dapat menahan sedikit tantangan menonjol. Hal
tersebut dikembangkan oleh Emil Durkheim dalam pelajarannya yang klasik tentang
bunuh diri. Bergerak kearah pusat dari rangkaian kesatuan/kontinuitas kita
dapat menemukan yang aktif, penyesuaian yang baik, jadi sensitif dengan
tuntutan emosi perasaaan ambisi, cinta, simpati, malu, iri, pemujaan pahlawan,
dan kadang-kadang kekejaman. Dia belajar perannya dalam sistem sosialnya dan
mencari untuk memenuhi peran harapannya menjadi yang terbaik dari pengetahuannya.
Dia merespon dan direspon. Dia mengembangkan status sosial yang umum lebih baik
seperti status-status khusus dalam sosial sistemnya. Dia mulai terlibat dalam
berbagai peranan.
Dalam perbedaan lain dari rankaian kesatuan adalah nonsosialisasi atau lebih
baik, tidak selesai atau ketidakcukupan bersosialisasi/bergaul. Contoh yang
paling terkenal dari anak yang dibesarkan dari keterasingan adalah anak feral,
sering disebut dengan “anak serigala” atau “anak liar”. Sekarang anak
liar/srigala tidak ditemukan disekolah tapi subjek berhubungan dengan
diskusi-diskusi sosialisasi. Dianggap anak tersebut telah dibesarkan oleh
binatang. Lebih banyak fiksi khayalan daripada fakta tertulis tentang anak ini.
Ogburn membuat sebuah penyelidikan tentang desas-desus tentang anak indian yang
diharuskan kembali pulang ke rumahnya setelah dibawa ke sebuah gua oleh srigala
dan tinggal bersama mereka selama empat setengah tahun. Desas-desus yang ada
pergi, ketika anak tersebut ditemukan dia belum dijinakkan, tidak bisa berbicara,
meminum air seperti srigala, dan mempunyai kebiasaan lainnya seperti srigala.
Selama anak tersebut hilang dan akhirnya kembali kepada kedua orang tuanya,
bagian kisah melakukan sesuatu dengan bersosialisasi sama srigala benar-benar
murni mitos dan diperlakukan demikian
oleh Ogburn.
Mungkin kisah yang paling terkenal tentang “anak srigala” adalah tentang
dua anak indian lainnya, Amala dan Kamala. Berdasarkan laporan laporan, kedua
anak tersebut diamati untuk memunculkannya dari sarang srigala dan kawananya.
Usia anak tertua diperkirakan sekitar delapan tahun dan yang paling muda
sekitar satu setengah tahun. Mereka telah berdua , mengerakan dan mengelus
rambut dan berlari menggunakan empat kaki. Mereka dibawa oleh Rev.J.A.l Singh
ke Yayasan Yatim Piatu Midnapore yang dikelola oleh Singh dan istrinya. Sepuluh
bulanan kemudian anak yang paling muda meninggal. Singh melaporkan secara
gamblang dalam proses sosialisasi dari Kamala. Dia tinggal dengan Singh sampai
usia enam belas tahun, sampai laporan berlanjut.
Ketika pertama kali ditemukan anak-anak dalam keadaan takut berjonkok
bersama-sama dan berhadapan dengan dinding, Kamala dapat mencium makanan pada
jarak jauh dibandingkan manusia biasa
lain lakukan. Dia berlari dengan empat kaki dan memangku susu seperti srigala.
Dia mempunyai selera makan yang rakus dan sering mengganyang ayam mati. Dia
memberikan sedikit respon kepada manusia. Suara vokal pertamanya sangat
mengeram dan menderu.
Setelah tinggal dengan Singh, proses sosialisasi di dalam lingkungan mausia
mulai menampakkan hasil, dan kepribadian Kamala mulai berkembang. Sekitar
kira-kira sembilan bulan Kamala mulai
mengambil makanan dari tangan Nyonya Singh. Dia belajar untuk menerima
anak-anak lain dan merespon kehadiran mereka. Setelah kira-kira empat tahun dia
telah mengembangkan perbendaharaan katanya yang sederhana. Dia mengembangkan
kepribadian dan perilakunya menjadi sopan. Di akhir tahun ke delapan dalam
lingkungan keluarga, Kamala telah meniru sifat kepribadian dan perilaku yang
manusiawi. Apa pun kenyataan-kenyataan atau mitos-mitos dari Amala dan Kamala,
itu adalah laporan yang menarik dari sosialisasi.
Lebih penting dari laporan/kisah yang menghebohkan dari anak srigala yang
oleh siswa pendidikan dan sosiologi
telah didokumentasikan dan di autentikkan keasliannya dengan baik dari anak
yang terasing. David telah melaporkan dua contoh yaitu Anna
dan Isabelle.
Anna adalah anak yang dilahirkan diluar
pernikahan, kelahiran bahkan kehadirannya tidak diakui oleh pihak ibu mertua.
Anna diasingkan di ruangan lantai atas hanya dengan makanan dan perhatian yang
secukupnya saja untuk membuat dia bertahan hidup. Dia menerima sedikit kasih
sayang dari kehadirannya. Dia diletakkan dan disimpan dalam jangka waktu yang
sangat lama yang cenderung membahayakan dengan kondisi baju tidur yang sangat
dekil dan kotoran-kotoran di badannya. Ketika dia berusia delapan tahun dia ditemukan dan dipindahkan dari
ruangan. Dia tidak dapat berjalan hanya ada sedikit tanda-tanda kecerdasan,
hanya perut mengembung, tulang-seperti badan dan ekspresi tanpa emosi sama
sekali dan sangat berdeda. Dia tidak dapat memberi makan dirinya sendiri dan
melakukan sesuatu yang orang lain lakukan seusianya yang normal lakukan.
Antara waktu dia ditemukan empat setengah tahun kemudian ketika dia meninggal
karena penyakit kuning. Anna mengembangkan kesehatan jasmani dan rohaninya
dalam sosialisasinya dengan bermain dengan boneka, dapat menyusun kubus-kubus
dan dapat membedakan gambar-gambar. Dia dapat berbicara dalam tahap yang
sederhana. Dia menjadi bersih dalam kebiasaannya dan belajar berjalan. Dia
telah tinggal, pada waktu mulai pandai bersosialisasi, meskipun banyak
ketinggalan dibandingkan anak yang dibesarkan dibawah kondisi yang lebih
normal.
Dalam kasus Isabelle agak sedikit berbeda. Ketika ditemukan dia telah
berusia enam setengah tahun. Seperti halnya Anna, dia juga adalah anak yang
lahir diluar pernikahan dan diasingkan dalam ruangan gelap sejak kelahirannya.
Ibunya yang tuli dan bisu mendorong Isabelle lebih terasing. Sang ibu
menggunakan bahasa tubuh sebagai metode interaksi berkomunikasi. Dia mengurus
Isabelle dan mereka berdua menghabiskan waktu dalam keterasingan bersama,
Isabelle tidak mengembangkan kemampuan berbicaranya dalam kotak
keterasingannya, tetapi belajar untuk berkomunikasi dengan bahasa tubuh seperti
yang diajarkan ibunya kepadanya. Ketika ditemukan dia membuat boneka seperti
mengeluarkan suara. Pengalamannya dalam belajar berbicara adalah dengan
sendirinya merupakan kisah yang menarik.
Kekurangan gizi dan cahaya matahari telah menyebabkan Isabelle terjangkit
Rakhitis yang menyebabkan kelemahan yang membahayakan dan membengkokkan
kakinya. Kondisi ini menjadi tanggungan bagi dia untuk berjalan dengan
menggunakan tongkat berjalan. Isabelle menakutkan hak manusia, tidak ragu, bagi
dia berhubungan dengan ibunya sudah selesai.hal itu sangat memungkinkan bahwa
sedikit rasa takutnya ditanamkan oleh ibunya. Kebanyakan perilaku Isabelle merupakan karakteristik dari tuna tunggu, hal
tersebut menunjukan kepada kita pengalaman bersosialisasi dengan ibunya yang
tuli dan bisu.
Setelah dia dibawa keluar dari keterasingannya, dibawah program pelatihan
yang terampil dan sistematik, Isabelle belajar lebih cepat dibandingkan anak
yang berada dibawahnya. Setelah dua bulan latihan bahasa dia dapat membuat
kalimat. Setelah tujuh bulan dia telah dapat mengembangkan perbendaharaan
katanya dari seribu limaratus kata hingga kata. IQ nya telah meningkat dalam
satu setengah tahun latihan, dan dia juga mencapai berat badan yang normal
untuk seusianya. Isabelle juga memasuki dan ikut serta sekolah dan menunjukan
kemajuan seperti orang lain dapatkan. Meskipun terlambat proses belajar dan
sosialisasinya dipercepat dibawah bimbingan dan latihan ada fakta/bukti bahwa
Isabelle mempunyai IQ lebih tinggi dibandingkan dengan Anna, meskipun Anna
tidak hidup lebih cukup lama untuk mengembangkan IQ-nya lebih menonjol.
Meskipun dua kasus terdahulu memberikan gambaran yang adil dari masalah
serius dari tidak adanya sosialisasi dan proses sosialisasi dari orang yang
terasing ketika ditemukan,siswa yang tertarik mungkin ingin meneruskannya ke
hal yang lebih dalam. Hal tersebut harus juga di klarisifikasi bahwa beberapa
kelainan mental-psikis dan lemah berpikir –tidak sebagai kecakapan
bersosialisasi seperti kebanyakan orang normal lakukan.
Pengkondisian sosialisasi
Tulisan mengenai sosialisasi sangat banyak tetapi penelitian tidak
meyakinkan dan terkadang kontradiksi. Meskipun demikian topik ini penting dan
merupakan sesuatu yang bermanfaat. Subjek ini telah diperkenalkan singkat pada
penjelasan diatas. Pendidikan adalah suatu area yang luas untuk pembelajaran
dan kurang baik diterapkan pada perkembangan kontrol group non sosial.
Penilaian ini sangat terfokus tentang sosialisasi.
Seperti yang telah kita tekankan, perkembangan
normal manusia meminta simulasi fisik dan juga kontak sosial dan stimulasi
mental. Sebelumnya kita baru saja mempelajari mental superioritas manusia dan
pengaruhnya. Kapasitas tengkorak manusia mencapai 1500 Cm3 Sedangkan tengkorak
simpanse kira-kira melebihi 450 cm3. Dapat kita indikasikan bahwa seorang
manusia dapat mentransmisikan apa yang telah ia pelajari secara verbal dan
secara simbolis lainnya. Interaksi antar manusia itu pada dasarnya merupakan
simbol dari karakter manusia.Meskipun manusia memiliki sejumlah faktor biologis
seperti rasa lapar dan dan hubungan sexual, oleh karena itu di kondisikan
dengan baik oleh sosialisasi dan sifat kebudayaan.
Pada bab lain kita telah mempelajari keuntungan dari anatomi manusia
seperti postur berdiri, lokomosi bipedal dan fungsi tangan. Kualitas ini
mempengaruhi pembangunan budaya manusia, pembelajarannya dan sosialisasinya.
Disamping karakteristik fisik manusia, manusia bisa dianggap sebagai
makhluk sosial tingkat tinggi, dan ia hanya dapat mengerti pada hubungan
sosialnya saja. Manusia pada dasarnya egois disamping inteligensi. Jika kita coba memvisualisasikan
kehidupan makhluk yang bernama manusia di jaman batu tua, kita menyadari bahwa
hanya group yang bisa kerjasama dapat memperoleh hewan yang dibutuhkan dan
menangkal musuh seperti macan.
Dorongan Biologis dan
psikologi dari prilaku sosial
Dalam diskusi perilaku sosial, ahli psikologi sosial dengan teliti
berpendapat mengenai fisiologis dan psikologis yang mendasari sebagian prilaku
manusia. Newcomb menyarankan tiga
kemampuan dasar yang mempengaruhi prilaku sosial manusia.
Pertama, kemampuan mempertahankan diri, dengan pengertian akan menjadi
sensitif terhadap kekurangan kondisi lingkungan yang mana tempat dia bergantung
hidup. Jika kita tidak diganggu oleh panas dan dingin yang berlebihan atau oleh
kelaparan, kita tidak akan memberikan tanggapan terhadap lingkungan sepanjang
menyokong kehidupan kita.
Kedua, kemampuan merespon ketika ada gangguan, seandainya bayi tidak bisa
menetek, menelan dan bernafas, maka ia tidak akan sanggup hidup.
Ketiga, kemampuan untuk belajar,
yang ini diperoleh dari pengalaman. Meskipun kita telah dapat selamat
tanpa kapasitas untuk belajar, ini sangat penting bagi kita untuk penyesuaian dan kemahiran dalam
membedakan prilaku manusia.
Beberapa tahun lebih awal, dalam The Unadjusted Girl, W.I.Thomas menekankan
bahwa dalam seluruh prilaku ada aktor ‘definisi dari situasi’ yang mempengaruhi
perilaku. Dia juga mengembangkan empat kebutuhan yang dikenalnya, yaitu
keinginan untuk memperoleh pengalaman baru, keinginan untuk aman, kebutuhan
akan tanggapan dan keinginan untuk mendapat pujian (pengakuan) sebagai motivasi
dalam perilaku manusia.
Klinerberg kemudian menggambarkan secara berat dalam tulisan-tulisan
antropologi, sosiologi, dan psikologi, dan mengembangkan klasifikasi dari
motivasi yang membentuk basis dari bio-sosio psikologi untuk prilaku sosial.
Semua itu disusun menurut rangkaian kesatuan “ketergantungan”.
Tesis Thomas yang pertama, Motivasi
yang secara absolut tergantung kepada dasar psikologi dan kwalitas yang
universal. Ini terdiri dari rasa lapar, rasa haus, kebuthan untuk istirahat,
tidur ,bersi-bersih,juga aktivitas serta nilai estetika.
Kedua, Motivasi yang mana memiliki
basis secara psikologi tetapi yang memuat pengecualian individu. Ini terdiri
dari sex, keinginan bermanja, dan hal seperti pemeliharaan yang berpusat pada
self centrized.
Ketiga, Motivasi yang secara tidak
langsung merupakan basis psikologi yang terjadi dengan frekuensi besar namun
memiliki sadikit ketergantungan sejak mereka mempunyai pengecualian dalam
masyarakat dan diantara individu-individu. Ini termasuk tingkat agresifitas,
pujian dan mungkin ketegasan diri.
Keempat, Motivasi yang tidak diketahui secara basis psikologi tetapi
terjadi dalam beberapa frekuensi lain dikarenakan pola sosial umum atau sebagai
pengertian untuk kepuasan akhir secara praktis. Motivasi yang tidak
bergantungan secara essensial adalah pengelompokan, motivasi paternal, motivasi
pra-maternal, motivasi kasih sayang, keserakahan dan kepatuhan diri.
Ditingkatan lain, Maslow telah mendirikan hirarki dari motivasi, agak lebih
sosial sifatnya, yang mana membentuk dasar opini untuk perilaku social yang
inheren dengan penjelasan diatas. Pertama, Kebutuhan fisiologi seperti rasa
lapar, rasa haus,sex, aktivitas fisik. Kedua, Kebutuhan keamanan termasuk
keamanan dari kerugian fisik dan psikologi. Ketiga, kebutuhan memiliki dan
cinta (kasih sayang) mencakup hubungan untuk memberikan tanggapan, kasih
sayang, dan sifat afiliasi. Keempat, Kebutuhan akan penghargaan dilihat dari
keinginan semua orang untuk penilaian yang stabil dan bagus terhadap kesimpulan
mereka sendiri mengenai kehormatan diri dan penghargaan dari orang-orang lain.
Dan kelima, Aktualisasi menggambarkan perpaduan atau puncak dari
kebutuhan-kebutuhan lain dalam keinginan/hasrat untuk realisasi diri atau
pemenuhan (fulfilment) dari salah satu kapasitas total (keseluruhan).
Setelah mengindikasikan kebutuhan manusia lebih dari kebutuhan kelangsungan
hidup belaka untuk secara penuh berpartisipasi dalam aktifitas manusia dan
untuk turut aktif berperanserta dalam pengalaman manusia sepenuhnya Hollander
mengemukakan tentang “commonalities”.
Dalam tesis Hollander (yang juga inheren dengan beragam tesis sebelumnya)
menyatakan manusia membutuhkan hubungan
sosial dan identifikasi tetapi juga identitas jati diri. Manusia membutuhkan
keteraturan, informasi dan pengalaman tetapi juga kesempatan beraktivitas dan
bereksperimen dengan kemampuan yang ia miliki sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan serta keinginan memperoleh pengalaman baru.
Ringkasan ini mengindikasikan bahwa
potensi manusia yang sangat luas untuk mengembangkan secara luas rentang
prilaku melalui pembelajaran secara
informal, sosialisasi, dan pendidikan formal. Seharusnya kita mengeksplorasi
secara penuh potensi ini. Kita juga seharusnya menekankan poin bagaimana
rintangan seseorang secara pisik dapat membangun kompensasi yang mana mempunyai
efek serius terhadap rintangan tersebut.
Kebutaan dapat menimbulkan indra
perasa lebih peka dan ingatan yang bagus atas sebuah kenyataan, kejadian, dan
orang. Pasien penyakit jantung mungkin belajar hidup dengan kondisinya dan
belum bisa melakukan pekerjaan sehari-hari dengan baik. Orang tua secara
perlahan menurun dalam ketajaman fisik dapat melanjutkan belajar dan bekerja
meskipun dalam prosesnya membutuhkan lebih banyak waktu. Ketidaktergesaan bisa
membentuk tugas rutin dan membuat kehidupan yang baik. Dengan input yang
diperoleh, ketidaktergesaan dapat mengakses banyak subjek dan kesempatan dalam
warisan budaya yang lebih mempunyai berkah. Secara harfiah seseorang
mengatakan,”Mesin telah memberikan seorang yang bodoh pada kesempatan
pertamanya untuk menjadi menjadi seorang yang lembut.” Juga kita akan
menambahkan, “dalam abad mesin dan teknologi seniman dan manusia kreatif tidak
menderita.”
Agar anak mampu bersosialisasi, ada tiga kondisi yang diperlukan. Pertama
harus adanya pergaulan secara terus-menerus, lingkungan dimana dia bisa
bersosialisasi. Kedua, anak mempunyai kemampuan keturunan biologis. Jika anak
tersebut agak terganggu pemikirannya atau menderita kelainan mental yang
serius, kemampuan bersosialisasi akan menjadi sangat sulit bahkan tidak
memungkinkan. Ketiga, seorang anak membutuhkan ‘sifat manusiawi’, kemampuan
untuk membentuk hubungan emosional dengan orang lain dan untuk pengalamannya
seperti perasaan cinta, simpati, malu, iri, kasihan ,dan terpesona. Tiap dari
kebutuhan kondisi tersebut adalah signifikan terjauh yang pointnya sebagai
dasar latar belakang material untuk pemahaman bersosialisasi.
Apa yang mungkin tidak penting di suatu kebudayaan bisa menjadi sangat
penting untuk yang lain. Contohnya, di kebudayaan Iroquis mimpi memainkan peran
yang signifikan dalam mempengaruhi sikap. Hal
ini bisa menjadi tidak penting di kebanyakan kebudayaan terutama Negara
budaya kapitalistik.
Pergaulan, sama seperti belajar di sekolahan, pencerminan dari kebiasaan
sistem kekeluargaan, institusi, dan secara keseluruhan kebudayaan masyarakat.
Anak Yahudi bersosialisasi dengan karakteristik khas keluarga Yahudi. Dia akan
mengetahui banyak mengenai kepercayaan Yahudi ketika ia memasuki bangku
sekolah. Si anak akan mencerminkan nilai dan berpikir mengenai pergaulan kelas
dimana dia berada ketika ia memasuki sekolah atau ketika ia memasuki program grup prasekolah. Anak dari perkebunan
akan mengetahui banyak kehidupan berkebun, mengenai hewan-hewan dan menanam
jagung, ketika ia memasuki sekolah. Jika si anak adalah lelaki dia akan
mengetahui bahwa di kebudayaan Amerika dia akan bertanggung jawab untuk
kehidupan keluarganya. Dia akan mengetahui bahwa di pergaulan Amerika ada
banyak cara untuk membedakan orang ke suatu grup dari jenis kelamin, umur,
kelas, ras, dan agama.
Anak Amerika dari kelas menengah senang bersosialisasi dengan kepentingan
seseorang, dan ini bukanlah pengeluaran dari kebersamaan dan solidaritas
masyarakat Amerika. Dia akan datang untuk mengetahui meskipun sebelum sekolah
bahwa tempat demokrasi sedang menjadi perhatian yaitu harga warga negara
individu dan satu orang satu suara adalah standar.
Sesungguhnya mungkin kebalikannya
adalah sosialisasi anak-anak China. Pendidikan untuk kepentingan melayani
pemimpin Mao bisa menjadi yang terpenting. Perhatian individual di dalam
mencapai dan mengembangkan seringnya
seperti egoisme borjuis, seperti seseorang yang menilai sistem dipenuhi oleh
oleh materalistik. Anak-anak Amerika seringnya bersosialisasi dengan tempat kalangan atas yang berkecukupan barang-barang, tetapi
anak-anak China sadar bahwa kapitalis adalah egois dan bergaya hidup borjuis.
Cera Du Bois, seorang ahli antropologi di dalam suatu diskusi tentang
nilai-nilai berharga kebudayaan Amerika, indikasi empat premis terpenting yaitu
karakteristik nilai sistem Amerika kelas menengah. Yaitu. Alam semesta adalah
bisa dipahami secara mekanistik, manusia
adalah penguasanya, manusia adalah sama, dan terakhir manusia adalah sempurna.
Mensosialisasikan sistem
sosial
Sistem sosial dikarakteristikkan dari mempolakan hubungan antarseseorang yang mempunyai
kontinuitas. Loomis mengindikasikan bagaimana memelihara interaksi untuk
mengembangkan keseragaman. Seperti bagaimana mereka secara teratur dan
sistematik untuk melayani sesuatu, hal itu bisa dikenali sebagai sistem sosial.
Karena sistem sosial adalah gabungan bermacam-macam bagian dan fungsi, hal itu
disebut proses struktur sosial. Sosiologi, sama seperti ilmu sains lainnya,
membahas dengan orderliness atau keberagaman termasuk fakta-fakta fenomena, dan
juga terdapat di dalam sistem sosial.
Sistem sosial
mempunyai peranan penting di dalam proses bersosialisasi. Keluarga, sebagai
sistem sosial, mentransmisikan ke anak segmen-segmen dari kebudayaan yang lebih
luas, sama seperti kebudayaan yang mempunyai ciri spesifik dan pola-pola dari
suatu keluarga. Keluarga mempunyai banyak kegunaan dan keuntungan di dalam
pembelajaran dan proses bersosialisasi, selama mereka memperhatikan si anak,
prestise orang tua, dan pengulangan pengalaman dan tingkah laku ketika di rumah,
semua hal tersebut membuat suatu keluarga media yang efektif untuk
bersosialisasi.
Fakta ini
dijabarkan di bahasan ‘Keluarga mempunyai media pendidikan”. Sekolah biasanya
mentransmisikan ilmu pengetahuan, sikap dan tingkah laku, dan keterampilan, dan
semakin bervariasi serta sistematik tingkah laku itu menyentuh satu aspek dari
kebudayaan yang keluarga tidak miliki, terutama atletik, aljabar, grammar dan
subjek lapangan. Grup yang sama mempunyai fungsi sosialisasi yang penting. Jadi
mereka bersaing dengan keluarga dan sekolah untuk pendidikan-pendidikan waktu
dan keloyalitasan. Di saat target maksud
dari grup yang sama proses bersosialisasi konflik dengan keluarga dan sekolah.
Ketika hal ini terjadi banyak problem bisa berkembang diantara keluarga,sekolah
dan grup sebaya.
Mass media untuk komunikasi adalah penting untuk
bersosialisasi. Karena adanya visual, verbal, dan suara untuk stimulus dari
media massa, dan status seseorang yang media massa tampilkan, dan mass media
memenuhi banyak lagi peranan penting di dalam
proses bersosialisasi saat
generasi sekarang dibandingkan generasi sebelumnya.
Di dalam
penambahan ke keluarga dan sekolah, sebelum disinggung, semua institusi lainnya
memainkan peranan kompleks yang penting di dalam bersosialisasi. Hal ini
terutama benar yaitu gereja, pemerintahan, ekonomi dan ke tingkat titel, ilmuan
dan institusi.
Apapun sumbernya,
model tingkah laku adalah penting di dalam proses bersosialisasi. Anggota
keluarga sering bertingkah laku untuk menjadi contoh bagi anak-anaknya. Anak
termuda bisa terimitasi tingkah laku dari orang tuanya.
Aspek sigifikan sosialisasi
Dari bahasan kita
di dalam signifikansi sosialisasi hingga peranannya bagi perkembangan potensi
psikologis dan interaksi sosial ini pembaca mempunyai keseluruhan tata kelola
ilmu pengetahuan dari bersosialisasi dan prosesnya pertukaran pesan budaya
tersebut. Beberapa pengaruh bagi anak muda bisa menjadi hal yang penting di
kehidupan sehari-hari.
Hal penting tersebut, pertama, pengembangan diri sediri. Saat
lahir keaslian alam memulai untuk berkembang ke dalam sifat manusiawi, sifat
manusiawi disinggung bahwa sang anaklah yang mampu mengembangkannya sendiri.
Dia menjadi sigap dari berbagai respon orang lain, di dalam karakteristik
dirinya, dan untuk efek respon terhadap perilaku untuk sesama. Karena begitu
sensitifnya anak muda mempunyai kemungkinan kondisi bersikap. Bagaimanapun,
dampak nyata dari kondisi sosialisme dan pendidikan dimulai saat lahir dan
hubungan antar sesama yang dikembangkan diantara kedua anak dan ibunya serta
orang lain yang peduli padanya.
Rose
mengindikasikan tahapan proses bersosialisasi ketika kecil dengan tiga tahapan
yaitu : Belajar dengan mengkondisikan latihan dan kesalahan, perkembangan
tingkah laku yang didasari latar belakang ketika kecil, dan terakhir, kemampuan
untuk mengartikan untuk aplikasi bagi dirinya sendiri, untuk benda, untuk
situasi dan untuk orang lain.
Hal kedua, Status
dan peraturan pengembangan. Mempelajari status dan peraturan adalah bagian dari
proses sosial. Anak mempelajari posisi status dan peraturan yang dia tempati di
dalam keluarga dan menjadi adat pada peraturan dan hubungan status dan dalam
kenyataannya kedua peraturan dan status dapat berubah sebagai tempat
pengambilan kedewasaan. Upacara pertukaran dari nilai suatu sekolah dan
tingkatan terhadap yang lainnya dan dari masa anak-anak ke masa muda dan dari
masa muda ke masa dewasa. Terkadang perlu diperhatikan dan mempengaruhi
perubahan peraturan dan status. Upacara pertukaran di dalam masyarakat modern
merupakan pengenalan terhadap laporan nilai, sertifikat tingkah laku, ujian
kelulusan, lanjutan di dalam peranan organisasi masa muda, seperti berteriak,
persat-pesta, penyempurnaan penarikan pendidikan, menyetir sebuah mobil dan
mengatakan mayoritas legal dengan hak-hak termasuk tambahan hak-hak istimewa.
Permulaan upacara yang dikerjakan dengan teliti merupakan tanda asli dari
upacara pertukaran di dalam masyarakat sederhana. Contohnya adalah Indian
Ciricahua memperkenalkan pertukaran dari masa gadis ke dalam masa wanita dewasa
di dalam sebuah upacara dengan tindakan teliti menjadi gadis dewasa. Opler
menguntip seorang pembicara Indian sebagai pertanda ucapannya, “Kami berpikir
hidup wanita sebagai halangan keluar dari bagian-bagian satu merupakan masa
gadis, yaitu masa gadis muda, yaitu masa pertengahan umur dan masa tua. Musik
membawanya melewati mereka. Lagu pertama menggambarkan rumah dan upacara suci. Kemudian lagu kedua menggambarkan bunga-bunga
dan benda-benda bergerak. Ini untuk tempat masa mudanya dan sebagai lagu untuk
melewati masa gadis tumbuh besar dan mencapai usia tua.”
Peraturan perbuatan adalan bagaimana satu tingkah laku di dalam posisi
sebuah status yang disebabkan dan tidak disebabkan. Peraturan pengharapan
adalah mengharapkan tindakan-tindakan di dalam status yang berbeda-beda. Setiap
individu mempunyai status umum dan sebuah status khusus. Anak-anak di sekolah
mempunyai status murid dan status anak di dalam rumah. Dan mungkin sebuah
variasi status yang lain dan peraturan bercahya bagi aktivitas extra kelas dan
grup perkumpulan. Sebagai anak dewasa peraturan berubah sejalan dengan
statusnya. Status senior adalah lebih tinggi daripada orang awam. Status remaja
biasanya diberikan oleh sebuah peraturan independen dan disetujui anggota yang
bebas yang dipilih tidak dari yang lebih muda umurnya. Peraturan konflik
biasanya muncul ketika orang tua, prinsip, guru, dan organisasi mempunyai
peraturan-peraturan yang berbedadan jauh dari perbedaan aturan pengajar. Sosialisasi
memprosesnya dengan sempurna dan lebih lunak sebagai sebuah peraturan
pengharapan. Keluarga dan komunitas budaya sangat ahli di dalam menentukan anak
dan orang muda dan terkadang orang tua yang frustasi di dalam proses
sosialisasi.
Ketiga adalah
simbolisasi. Dengan simbol belajar dan pendidikan, kemampuan menjadi lebih tinggi
dalam pengembangan manusia. Manusia bisa berkomunikasi dan membuat sumber
interprestasi kejadian orang-orang, benda-benda, situasi-situasi, dan tingkah
laku. SD menjelaskan simbol belajar di
dalam peralatan subjek seperti aritmetika, menulis, membaca, dan pengetahuan
dasar. Simbol-simbol khusus dipelajari di dalam kimia, fisika, dan matematika
pada SMP dan tingkat Akademi. Verbalisasi mempengaruhi simbol bahasa dan
dipelajari di dalam rumah ke sekolah. Jelasnya dihubungkan dengan konsep
pembangunan. Nilai uang bisa dipelajari ini berarti bermain dengan kejujuran
dan kecurangan bagian dari pembelajaran.
Bagaimana
seseorang mengerti peraturannya dan peraturan pengharapannya. Di dalam hubungan
pada konsep ini dan bagaimana satu simbol tingkah laku sangat penting. Di dalam
hubungan sosial, bagaimana satu simbol persahabatan atau sebuah pengabdian
sangat penting. Akhirnya rekaman pada kemajuan pengajar melalui sekolah membuat
suatu sistem simbol.
Simbol yang
disignifikasikan karena masyarakat memberi pengertian pada mereka, karena
mereka penting dalam komunikasi dan dalam pola interaksi. Anak-anak secara
berkala bermain dengan objek imanjinasi di dalam dunia buatan seorang hidup
anak. Hidup anak penuh simbol dan simbol tingkah laku. Sedangkan pada hidup
masa muda dan tua seperti simbol Tuhan mereka dan belajar mengikuti pola simbol
mereka.
Ada
tingkatan-tingkatan abstrak di dalam simbol. Tanda silang sebagi simbol dapat
lebih mudah dikenal daripada nilai kimia atau sturktur modek sebuah atom.
Simbol mengartikan sebuah cincin perkawinan yang lebih mudah dimegerti daripada
simbol Yunani tentang rumah keabadian. Karena cincing perkawinan lebih mudah
dimengeri di dalam sebuaah budaya. Simbol-simbol juga bervariasi dan
kompleks.sebuah bendera dapat berarti lebih daripada sebuah objek atraktifpada
sebuah invasi. Seorang pramuka seharusnya merupakan tanda kesetiaan terhadap
rumah dan negara. Menjadi prajurit yang kembali dari perang sebagai simbol
kekuatan militer, kejantanan, status, moral, dan kepuasan. Dia mungkin akan mati untuk membela bendera
bangsanya dari tangan musuh. Sebuah bendera imigran merupakan simbol
kemerdekaan dan kesempatan baru. Simbol bagi kebanyakan orang untuk memakai
satu atau dua lambang sebagai simbol. Pelajar menemukan warna sekolah, sekolah dan
klub dan lambang keabadian dan sastu jenis lambang yang lain yang mencirikan
mereka.
Keempat katakanlah motivasi. Motivasi adalah bagian penting dari
pembelajaran dan sosialisasi. Paling banyak motivasi muncul dari orang lain,
kebanyakan budaya dapat memotivasi sangat berbeda satu sama lain. Sementara
waktu motivasi muncul pada personal yang lebih tinggi. Ini biasanya akar
kebohongan dalam bentuk sumber sosial. Seseorang dilahirkan di dalam sistem
sosial keluarga dan keluarga adalah anggota sebuah kelas sosial. Anak menjadi
anggota satu atau lebih jenis sistem dan sistem yang lain seperti institusi.
Setiap dipusatkan pada akhir, bagaimana akhir dapat dicapai, dan bagaiman
pentingnya akhir bisa berakhir. Setiap sistem
sosial mempunyai model tingkah laku.
The last but not
lastly, orientasi nilai. Setiap masyarakat mempunyai berbeda orientasi nilai
yang mana masyarakat mencari untuk memunculkan di dalam proses sosialnya
melalui sistem sosial, khususnya sistem pendidikannya. Masyarakat demokrasi mempunyai orientasi nilai yang
berbeda dengan masyarakat komunis. Masyarakat kapitalis mempunyai orientasi
nilai yang berbeda dengan masyarakat sosialis. Masyarakat pinggiran menyukai
untuk menduduki sistem sekolah yang mempunyai orientasi kuat ke depan searah
jalan hidup pinggiran. SMU dan Akademi mempunyai orientasi hiburan kuat untuk
laki-laki dan orientasi untuk wanita lebih bersifat sosial dari pada liburan.
Semua sistem sosial mempunyai kekuatan berkembang berbeda di dalam proses
sosialisasi. Terkadang sekolah dan keluarga lebih bersiifat etnosentris ketika
yang lain mencari sebuah orientasi demokrasi liberal, bahkan di dalam
masyarakat sederhana, emosi berbeda di implikasikan untuk dicatat.
Di dalam proses sosial banyak jalan dengan banyak faktor yang mempengaruhinya,
dengan latar belakang pelajar seharusnya berada di dalam sebuah posisi untuk
memakai subjek aplikasi kepada sekolah komplementer dengan keluar dari situasi
sekolah. Ini mengingatkan pada sebagian komunitas sekolah yang membuat lebih
sistematis pada sosialisasi daripada sistem sosial yang lain dengan kemungkinan
pengecualian terhadap keluarga.
_____
Ilustrasi oleh Pixabay.
Komentar
Posting Komentar