It is a
truth forever, that where the speech of man stops short there Music's reign
begins.
"A
Happy Evening", Richard Wagner (1813 - 1883)
Musik dan
puisi adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam sebuah karya. Musik
adalah suara partitur tangga nada yang dilantunkan. Melalui prosa pula lah
penggalan lirih yang terpendam dalam sanubari manusia dapat disuarakan dengan
merdu dan syahdu. Pengabungan keduanya akan membuat sebuah seni seperti opera
menjadi lebih berkarakter.
Nibelungenlied
adalah salah satu
karya tulisan dari penyair anonimus dari Austria abad pertengahan di awal abad
13. Melalui karya epik tersebut, Richard Wagner menghasilkan sebuah karya opera
musik yang dikenal dengan Des Ring es Nibelungen. Karya tersebut seakan membawa
pendengarnya ke musik abad pertengahan versi komposer yang dikenal menjadi
idola Adolf Hitler ini.
Richard
Wagner dikenal luas sebagai komposer Jerman, konduktor, dan esais yang
berpengaruh pada paruh abad 19 melalui beragam kreasi musik dan tulisannya. Dengan
mengabungkan kekuatan konduksi musik dan kekuatan menulis, Wagner merombak
konsep dan bentuk dari opera konvensional yang kaku. Antara tahun 1853 dan 1857
pria kelahiran 22 Mei 1813 ini mengaransir berbagai musik untuk opera, yang dia
pribadi namakan musik drama.
Untuk
mengubah sebuah komposisi, komposer yang telah menerjemahkan dua belas buku
Odyssey karya Homer sedari sekolah dasar ini biasanya mendapatkan inspirasi
dari legenda abad pertengahan dan mitos. Dari cerita lipstik folklore
itu, dia merasakan kebenaran hakiki tertentu tentang kondisi manusia yang
tergambarkan, dan oleh karena itu opera yang berdasar pada hal seperti mitos
dapat berbicara langsung mengenai emosi manusia.
Salah satu
karya yang paling popular adalah bagian melodi dari opera Bridal Chorus
yang juga dikenal dengan Wedding March (1848) dari Lohengrin, karena
dimainkan pada acara pernikahan Lohengrin Ksatria Holy Grail dan Else
of Brabant tersebut.
Pada tahun
1828 dia menghabiskan masa-masa identifikasi bermusik di Nicolaischule,
Leipzig, dan belajar tentang harmonisasi nada dengan konduktor Christian
Gottlieb Müller. Tiga tahun kemudian dia mengaransir beberapa soneta piano,
overture, dan sebanyak tujuh lagu dari Faust (1808), sebuah karya drama yang
ditulis penyair kebangsaan Jerman dan dimainkan Johan Wolfgang von Goethe.
Wagner
sendiri mencicipi masa akademik di Universitas Leipzig dengan spesialisasi
musik dan belajar langsung kepada Christian Theodor Weinlig yang
menginspirasinya membuat karya sonata, overture, dan sebuah simfoni. Karya
instrumental awal ini sangat mempengaruhi musisi dan komposer besar Jerman
lainnya seperti Ludwig van Beethoven.
Komentar
Posting Komentar