Bagi yang suka berpergian seperti backpackers
ada hal wajib yang harus selalu dibawa untuk menemani petualangannya, iya,
rasanya kurang sreg seratus persen kalau perjalanan tanpa ditemani si kotak
pelukis cahaya alias kamera. Meski ternyata dalam kenyataannya kamera bukan
hanya teritori fotografer, tok. Hampir seluruh lapisan masyarakat menyadari
kegunaan praktis dari momen yang telah diabadikan. Sebagai dokumentasi yang tak
ternilai harganya.
Bagi yang berprofesi sebagai
fotografer di sebuah advertising tentunya mengetahui betul kebutuhan primer
untuk memuaskan projek kerjasama dari klien dengan visualisasi maksimal dan
kualitas terbaik guna mempersuasi benak khalayak kemudian.
Pilihan bisa jatuh dengan memilih
Digital Single Lens Reflex (DSLR) atau lazim disebut kamera digital saja atau
yang lebih praktis dengan kamera digital tipe pocket yang mudah
digunakan dan sangat portable dibawa kemanapun, murah dan berkualitas
tanpa harus mencuci dan mencetak negatif film seperti kamera analog
pendahulunya.
Kamera tipe compact atau
dikenal dengan istilah pocket karena fleksibilitasnya ketika digunakan
dan disimpan dalam saku pakaian banyak ragamnya, salah satunya LX5. Sejak
pertama kali beredar dipasaran tahun 2008 dengan prototipe the Panasonic Lumix
DMC-LX3 kamera ini telah merebut hati para fotografer dan mendominasi
perkembangan pasar.
Tentunya fotografer mana yang tidak
tertarik dengan perbandingan lebar CCD sensor 1/1.63 inchi dan lensa yang bisa
mencakup jarak dengan wide 24mm dan bukaan aperture atau rana di
F/n 2.0. Para pesaing seperti Samsung dan Canon telah menyapu bersih tipe
seperti PowerShot S90 dan EX1 secara terhormat tetapi bagaimanapun tidak bisa
mengeser Lumix dari puncaknya.
Seperti kebanyakan pemutahiran
teknologi yang berlangsung cepat, minimal satu tahun produsen harus mengimbangi
perbaikan fitur dan harga yang bisa dipasarkan. Begitu juga dengan kamera
digital akhir ini yang hanya bertahan biasanya setahun sebelum ada produk
termutakhir. Tetapi untuk Panasonic berlaku dua tahun untuk mengeser
pendahulunya si LX3 dengan LX5.
Awalnya para pengemar kamera tak
mengira spesifikasi yang ditawarkan karena tidak ada perubahan drastis.
Pengguna sangat menanti perubahan signifikan yang dikembangkan pabrikan
Panasonic itu pada sensor yang lebih besar atau bukaan rana pada F1.8 untuk
menyaingi produk optik Samsung EX1 pada levelnya.
Desain LX5 tidak beda jauh dengan LX3,
masih seperti asalnya ini. Perubahan hanya terjadi pada handgrip atau pegangan
yang permukaannya berbahan dasar karet untuk pegangan yang lebih baik. Hal
lainnya adalah jog-dial yang bisa ditekan dan mengantikan fungsi tombol
sebelumnya di LX3 sehingga memudahkan penggunaan juga kontrol presisi ketika
digunakan untuk mengatur setting eksposure.
Dengan tipe Lumix ini kita bisa
menentukan seberapa besar area fokus. Dan fitur yang menarik adalah ketika kita
mengaktifkan fungsi zoom, Anda dapat memilih focal length favorit. Terdapat
juga fungsi zoom-resume yang mengatur info pengunaan focal length sebelumnya
ketika menyalakan kamera.
Seperti pada tipe Lumix sebelumnya LX5
telah membuktikan akselerasi startup dan focusing. Sementara LX3 perlu waktu
2.2 detik untuk menyala, penyempurnanya LX5 hanya perlu waktu 1.5 detik. Sementara
untuk kecepatan menangkap area fokus, seri terbaru LX5 tentunya lebih cepat
ketimbang LX3 dengan jepretan fokus pertama pada detik 2.3.
Sementara itu Panasonic membuktikan
perkembangan optiknya dengan menambah fungsi image stabilizer (IS), Power OIS,
dan shone sebagai sinar pembantu.
Fitur tersebut sangat berguna ketika memotret dengan cahaya rendah, kita dapat
mengunakan sensitifitas ISO rendah sebab bukaan rana mencapai F2.0, ditambah IS
untuk opsi penggunaan shutter yang rendah. Dengan produk baru ini Panasonic
mengklaim telah meningkatkan kepekaan cahaya sebesar 31 persen.
Kecanggihan teknologi tentunya membawa
manfaat banyak, zaman sekarang kita tidak perlu repot berada di ruang gelap
dengan sebuah enlarger, larutan fixer dan pengembang. Cukup dengan kamera
praktis penganti negatif film dan momen berharga akan terekam abadi.
Komentar
Posting Komentar