Basketball has a rich history of
superstar players. Let’s take a look around\
Rival
terbesar dalam olahraga profesional basket dimulai antara tahun 1950 dan
1960-an, ketika dominasi the big man antara Bill Russell dari Celtics dan Wilt
Chamberlain dengan 76ers dan pasukan Lakers-nya bertemu. Tahta rival bebuyutan
antara kedua tim tesebut kembali dilanjutkan oleh generasi selanjutnya. Antara
Larry Bird dan Magic Johnson.
Meskipun
mereka selalu dikaitkan sebagai rival sejati tetapi beberapa pemain selalu
diasosiasikan sebagai tandem. John Stockton dan Karl malone salah satunya,
mantan duet Utah Jazz tersebut disederajatkan dengan duo menakjubkan dari NFL
San Franscisco 49ers, Joe Montana dan Jerry Rice. Seperti halnya Montana,
Stockton merupakan quarterback penyuplai serangan tandemnya dilapangan,
sementara Malone merupakan penerima assis-assist telak yang diberikan Stockton.
Stockton-Malone melanjutkan trend guard-centre para legenda seperti Bob Cousy
dan Bill Russell, Oscart Robertson dan Kareem Abdul Jabbar, dan duo masa kini
Kobe Bryant dengan Shaquille O’neal-nya.
Tidak
hanya itu, Stockton dan Malone disinggung sebagai duet pemain terbaik yang
pernah ada di posisinya. Mungkin wajar juga hal tersebut diamatkan kepada
mereka, mengingat Stockton merupakan pemegang rekor Assist dan Steal NBA
sepanjang masa, sementara Malone ‘si tukang pos’ merupakan pemimpin skor kedua
NBA sepanjang masa.
Namun
sayang dengan berbagai kapabilitas skill yang dimiliki kedua pemain tersebut,
gelar NBA nihil diraihnya dalam dua kali kesempatan ketika bertemu si banteng
merah, Chicago Bulls, dengan Hall-of-Famersnya Jordan-Pippen.
Tak
diragukan lagi Jordan dan Pippen merupakan pemain multi-talenta di millennium
baru setelah era Magic-Bird pupus tergerus masalah jasmani masing-masing.
Dengan ball handling yang apik, solidnya pertahanan, scoring yang jitu, rebound
yang tangkas dan serangan mematikan, mereka dapat saling mengantikan job desk
satu sama lain. Takjubnya pula, mereka dapat bermain disegala posisi dengan
segala kondisi. Gaya bermain duet maut ini terlihat dari replika pemain masa
depan layaknya Ray Allen dan Vince Carter.
Jordan,
seperti halnya Bill Russell dan Magic Johnson, mengesampingkan kepentingan
statistik pribadinya demi kebaikan dan kemajuan tim. Meski pun begitu, di bawah
asuhan Phil Jackson, Jordan mampu memenangkan enam gelar juara NBA, dan membawa
Bulls menjadi penguasa dekade 90-an.
Legenda
yang satu ini memang tidak akan ada habisnya untuk dibicarakan, ia adalah ikon
hidup dari olah raga yang bernama bola basket, olahraga yang akan kembali
berevolusi menghasilkan duet seperti Stockton dan Malone, Jordan dan Pippen,
atau Chamberlain dalam permainan Shaquille O’neal, Larry Bird ala Dirk
Nowitzki, atau Sheryl Swoopes dengan Houston Comets-nya di WNBA.
Komentar
Posting Komentar