Raden Oma Irama adalah fenomena unik ditengah dominasi perkembangan musik
barat di Indonesia. Di masa kelahiran Soneta kelompok musik yang digawanginya,
muncul sosok kelompok musik rock dunia seperti Deep Purple, Led Zeppelin, dan generasi
bunga mewabahi budaya dan perilaku anak muda.
Rambut gondrong adalah entitas dari anti kemapanan. Bercinta, pengunaan lsd
dan ganja seperti kaum rasta seolah menjadi aktifitas utama ketimbang
diskursus tentang realita sosial. Sedari Tahun 1973, pria yang disapa Bang Haji ini
seolah cerminan tersendiri. Kuat dengan visi jauh ke depan yang akan
dijalaninya kelak bersama kelompok musiknya, Soneta, meski Bang Haji tidak
menampik pengaruh rock mancanegara seperti Deep Purple pada masa rintisan awal
ketika meramu identitas bermusik.
Mengedepankan perpaduan nada dan dakwah dengan unsur distorsi rock dan
harmoni instrumen kendang yang bersuara dang juga dut maka
lahirlah sebuah akronim untuk menyebut genre musik tersebut, dangdut. Andrew N.
Weintraub, seorang professor dari Universitas Pittsburg yang akhirnya menulis
perjuangan iman si raja musik dangdut ini kedalam sebuah buku berjudul Dangdut
Stories menyatakan, "Dangdut itu musik soul, semua yang mendengarkannya
pasti bergoyang."
Berkat konsistensi menekuni dunia kesenimanan dengan bermusik ditambah
boomingnya popularitas film Nada dan Dakwah yang dibintanginya,
sosok Bang Haji menjadi maskot partai politik religius Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) dan anggota dewan utusan golongan pada zaman Soeharto
memerintah secara despotik dan sistemik beserta kroninya selama 32 tahun
sebelum akhirnya digulingkan dengan kekuatan people power oleh mahasiswa
Indonesia dan pro reformis pada 21 Mei 1998.
Kabar teranyar Rhoma Irama, 64 tahun, baru ini adalah rilisnya single lagu
Azza, di Mesir. Dengan latar belakang tiga negara seperti Indonesia, Malaysia,
dan Mesir lagu baru tersebut menjadi petanda eksistensi Bang Haji dalam kancah
musik nasional. Azza adalah single baru bernuansa religi yang berasal dari kata
Allah azza wa jalla, dengan syair kontemplatif, dan gerakan tari yang
disimbolkan dari asmaul husna. "Musik dan dakwah adalah satu kesatuan.
Dalam musik saya juga berdakwah," ujar Rhoma Irama kepada Tempo.
Tapi perjalanan Rhoma penuh liku untuk mencapai titik kesetimbangan
sekarang, sebelumnya, sosok ini dilanda pro kontra tentang kegeramannya kepada
pedangdut seperti Inul Daratista yang menurutnya sudah melanggar etika dengan
memberikan goyangan erotis yang tidak layak untuk konsumsi publik dan telah menodai
citra musik dangdut yang diperjuangkannya berpuluh-puluh tahun lalu.
Guna
menjernihkan persoalan antara Rhoma dan Inul supaya tidak berat sebelah dan
menjadi konflik personal-horizontal itu pun ia harus diajak berkonsultasi
dengan mantan Presiden Republik Indonesia, Bapak Pluralisme, Abdurrahman Wahid
yang dianggapnya dapat membantu menengahi. Sang raja musik dangdut tersebut
datang dengan tasbih di tangan dengan, hadir diantaranya juga Addie M.
Massardi, Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi, dan Eggi Sujana sebagai pemrakarsa
pertemuan tersebut.
Komentar
Posting Komentar