Pub atau
lazim dikenal klab malam merupakan salah satu ajang kontestansi musisi baru
unjuk gigi dengan karyanya maupun sekedar membawakan cover version dari musisi
mancanegara dan menjadi kelompok musik home session untuk temporal.
Tapi siapa
nyana banyak musisi bertalenta karena gemblengan tampil langsung diatas
panggung sebuah kelab malam banyak bermunculan ke blantika musik populer. Ada
Peterpan, kelompok musik pop romantis yang terilhami penyair seperti Kahlil
Gibran asal bandung yang pada awal kemunculannya diproyeksikan hanya sebagai
hobi waktu luang mencari uang sampingan.
Begitu juga
dengan Stefani Joanne Angelina Germanotta, sosok talenta muda kelahiran 28
Maret 1986 yang sedang merajai tangga nada semacam Billboard akhir-akhir ini.
Nama bekennya Lady Gaga, musisi yang bermula manggung di kelab malam kawasan
Lower East Side, New York, Amerika pada awal 2003.
Berkat
kegigihannya dan make up yang bombastis membawa sosok yang berusia
duapuluhan ini menjadi ikon populer musik dunia. Dengan single-single dari
album The Fame (rilis 19 Agustus 2008), Gaga menghibur penikmat musik
pop dari Amerika, Kanada, Austria, Jerman, dan Republik Irlandia.
Just Dance dan Poker Face, co-written dan
co-produced oleh RedOne, menjadi hits internasional pertama, merajai Billboard
Hot 100 di Amerika dan negara lainnya. Sekaligus membawa album dan singlenya
menjadi langganan top charts Billboard dan Grammy Award untuk kategori Best
Electronic/Dance Album juga Best Dance Recording.
Selain
didukung dengan penguasaan teknik bermusik pada spesialisasi piano sedari umur
empat tahun, glamoritas Gaga yang mengingatkan kita pada sosok budaya pop dan
diva dunia seperti Marilyn Monroe dan Madonna ini menjadikannya semakin cepat merembes
ke benak khalayak terutama kaum hawa dengan fashion statement-nya yang
selalu menyegarkan sehingga menjadi acuan perkembangan berbusana tersendiri.
Penampilan
dalam balutan busana yang sesuai dengan tema lagu menyempurnakan talenta
bermusik sosok muda ini. Tidak hanya dalam penampilan langsung, pengambaran
citra Gaga sebagai pionir generasi baru musik dan budaya popular dunia
diabadikan melalui berbagai rekaman visual video klip lagu-lagunya.
Dari David
Bowie dan kelompok musik legendaris Queen sosok muda Lady Gaga mendapatkan
banyak inspirasi, musik, busana, dan nama panggung. "Saya mengagumi
Freddie Mercury dan Queen mempunyai sebuah hits bernama Radio Ga ga. Itulah
kenapa saya menyukai nama tersebut...Freddie itu unik-Salah satu kepribadian
terbesar dalam sejarah perkembangan musik pop," ujar Gaga mengenai muasal
nama panggung dan musisi idolanya.
Tidak
berhenti dengan popularitas yang dikenalkan lewat album The Fame saja,
selanjutnya Gaga mengeluarkan album kembali dalam bentuk repackage, The
Fame Monster pada 2009 yang diperpanjang dengan rangkaian tour The Monster
Ball sepanjang tahun tersebut. Dengan lagu andalan Bad Romance
publik semakin mengenal Lady Gaga yang kini aktif memperjuangkan kesetaraan hak
bagi kaum gay dan lesbian.
Penampilan
Gaga yang eksentrik dan menarik selalu menjadi perhatian media internasional
seperti majalah Time pada mei 2010 mendaulat Gaga sebagai orang yang paling
berpengaruh di dunia dalam peringkat tahunan bertajuk Time 100. Begitu
juga pada Juni 2010, Forbes menempatkan Gaga sebagai selebritas yang paling
berpengaruh di dunia di peringkat ke empat dari seratus orang dan menempati
peringkat kedua sebagai musisi yang berpengaruh di dunia. Pada Oktober 2010
Forbes menempatkan Gaga pada posisi ke tujuh dalam peringkat seratus wanita
yang paling berpengaruh di dunia.
Sampai
Agustus 2010, kehadiran dua album Gaga mampu terjual sampai 15 juta kopi dan 51
juta single di seluruh dunia. Prestasi ini pun membawa Gaga pada posisi ke tiga
sebagai artis berpengaruh pada dekade 2000-2010 versi Billboard.
Bisa
diprediksikan betapa akan menyesalnya Def Jam Recordings sebagai
perusahaan rekaman pertama yang mengontraknya hanya tiga bulan ketika melihat
prestasi Lady Gaga kini.
Komentar
Posting Komentar