Kulitnya
terbilang putih meski sehari-hari ia kucel. Rambutnya terkesan acak-acakkan,
meski sebenarnya tipe rambutnya lurus. Di tempat-tempat pertunjukkan musik
wilayah Britain-Inggris orang akan sangat mudah mengenali sosok ini karena satu
hal : pembuat onar! Seluruh pertunjukkan dan konser yang melibatkan nama Sid
dan The Sex Pistols dipastikan akan selalu dihadapkan dengan gelas dan botol
yang bersliweran, kesulitan perijinan pihak berwenang, karena penampilan publik
yang buruk di mata publik yang selalu memunculkan kerusuhan. Ini semua cap
mutlak!
Kedua orang
tuanya, John yang bekerja sebagai pemain trombone semi-professional di
komunitas jazz dan penjaga di Istana Buckingham London dan Anne Ritchie (née
McDonald) memberi nama lahir sebagus mungkin dengan harapan kelak dia akan
menjadi sebagus nama yang disandangnya. Terlahir dengan nama Simon John Ritchie
dari ayah kandungnya atau kemudian dikenal sebagai John Beverly sebagai nama
tetap yang diambil dari ayah tirinya, sosok ini bermutasi menjadi pria yang
terkenal buas di atas panggung dengan alias Sid! Sosok ini juga mengenalkan
tarian kontemporer yang di kalangan pemerhati subkultur kini dikenal dengan
nama tarian pogo ke komunitas sekitarnya di 100 club, salah satu klab malam di
Inggris.
Tarian pogo
Dalam sebuah film
besutan sang manajer pribadi, Malcolm Mclaren, yang bertitle The Filth and
the fury, Sex Pistols sang bassis kontroversial tersebut mengaku bahwa dia
menemukan pola tarian terkesan urakan tanpa rima tersebut dengan sebutan pogo
sekitar tahun 1976. Awalnya dia berniat mengikuti irama lagu The Sex Pistols
yang bagi dia ternyata sulit untuk diikuti dengan sebuah tarian teratur, lalu
dia memutuskan untuk melompat kesana-kemari di sekitar pangung. Terlepas dia
menemukan bentuk tarian itu atau tidak, akhirnya tarian pogo cepat dikenal dan
selalu dihubungkan dengan komunitas punk rock.
Tarian pogo ini
kemudian menjadi proto-tipe dan melahirkan bentuk ekspresi tari lainnya yang
tumbuh-kembang dari komunitas subkultur, diantaranya, seperti stage diving
(meluncur dari atas panggung seperti hendak berenang), crowd surfing
(meluncur dan bertahan lama diatas kerumunan), moshing (menjejal arena
panggung), dan hardcore dancing (tarian yang mirip pogo tetapi mengikuti
alunan nada).
Kita bisa melihat
tarian pogo yang mulanya diciptakan Sid puluhan tahun ini dari karya video klip
band kenamaan seperti pada band heavy metal Pantera, Hatebreed, festival musik,
event musik underground, dan lainnya. Adapun dokumentasi mutahir tentang bentuk
ekspresi agresif ini terekam dalam buah karya berjudul Global Metal
karya Sam Dunn, seorang antropologis dan pembuat film yang memfokuskan diri
pada kultur heavy metal.
Gaya tarian pogo
dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, bekukan torso atau tangan atau
buang mereka sama sekali ke berbagai arah. Kedua, jaga kaki secara bersamaan
atau tendanglah ke penjuru angin. Ketiga, kepalkan tangan disamping. Keempat,
melompatlah kesana-kemari tanpa aturan atau berputar di udara. Intinya :
bebaskan, langgar aturan.
Tarian ini memang
sangat terkesan rusuh dan agresif karena melibatkan kontak fisik, tapi ada
aturan tak tertulis diantara sesama untuk tidak saling menyakiti. Meskipun
terkadang banyak yang terluka tapi mereka menganggap tarian ini menyenangkan
dan bukan perkelahian.
Inilah satu betuk
kekayaan ekpresi budaya yang lahir dari pembangkangan pakem yang sudah mapan.
Sid menciptakan tarian yang melepaskan diri dari kekakuan aturan dalam
menikmati eskpresi seni. Sid menciptakan tariannya sendiri, manifestasi
budayanya sendiri pada zamannya hingga sekarang.
Skill Sid
dinyatakan buruk!
Sid sebelumnya
tergabung dalam kelompok musik punk lingkaran dalam Siouxsie and the Banshees
juga The Flowers of Romance sebagai pengebuk drum. Meskipun dengan pengalaman
sebagai anggota kelompok musik dari dua band terdahulu ini tidak otomatis
menjadikan Sid mengantikan Matlock yang meninggalkan posisi bas pada tahun 1977
dengan mudah.
Berdasar
penuturan Mclaren kemudian, "Ketika Sid bergabung dia tidak dapat bermain
gitar tetapi kegilaan dia cocok dengan struktur band. Dia seperti ksatria
dengan tameng yang bersinar dan kepalan tangan raksasa." "Setiap
orang setuju bahwa dia hanya mempunyai tampang saja," Lyndon kemudian
menyatakan secara musikalitas adalah bahasan lain. "Latihan pertama di
bulan Maret 1977 dengan Sid seperti di neraka. Sid benar-benar berusaha keras
dan banyak dilatih." Marco Pirroni yang telah tampil dengan Sid di
Siouxsie and The Banshees, menyatakan,"Setelah itu, tidak ada hubungannya
dengan musik sama sekali. Semua hanya demi sensasionalisme dan persekongkolan
saja. Lalu semua menjadi cerita Malcolm McLaren saja."
Sosok penuh
kontroversi itu tidak berumur senja.
Di sebuah petang,
1 Februari 1979, ada pertemuan kecil untuk sebuah perayaan yang dirayakan
dirumahnya dengan kekasih baru, Michele Robinson, dimana dengan dia Sid memulai
kehidupan baru setelah keluar dari Rumah Sakit Bellevue Oktober silam. Vicious
telah bersih dari ketergantungan, telah melakukan detoksifikasi dari heroin
selama berada di Rikers Island. Bagaimanapun, dalam perjamuan makan malam
tersebut, sang ibunda mengetahui sejumlah heroin dikirimkan, berlawanan dengan
keinginan kekasih baru Sid. Orang yang mengantarkan tersebut bernama Peter Kodick datang dan singgah
sejenak.
Nyatanya, Sid
kemudian diketahui kelebihan dosis malam selanjutnya. Semua orang yang berada
disana berusaha membangunkan dan memapahnya untuk membangkitkannya kembali.
Larut malam kemudian, Sid dan pacar barunya akhirnya tidur bersama. Pagi hari,
Sid Vicious kemudian ditemukan tewas pada 2 Februari1979. Tragis!
Pihak rumah sakit
kemudian menyatakan hasil otopsinya bahwa Sid meninggal karena kelebihan cairan
dalam jantung yang penuh dengan heroin. Barang bukti berupa sendok, alat
suntik, dan bubuk heroin semakin menguatkan ketika ditemukan tak jauh dari
tubuhnya. Secara teori disimpulkan Sid terlalu banyak mengkonsummsi dosis hampir
100% heroin murni yang disuntukkan sebanyak tiga kali ke dalam tubuhnya
sehingga membuat dia tidak sadaarkan diri bermalam-malam.
Setelah beberapa
hari paska kematian tragis tersebut ibunya menemukan sebuah surat di dalam
jaket milik Sid.
"We had a death pact, and I have
to keep my end of the bargain. Please bury me next to my baby in my leather
jacket, jeans and motorcycle boots. Goodbye."
Komentar
Posting Komentar